PENGONTROL FUEL PADA PESAWAT TERBANG
Basic Of Fuel system
Bahan bakar pesawat mengalirkan fuel yang bertekanan dari tangki utama. Fuel di pressurized oleh electrically-driven boost pumps di tanki dan kemudian mengalir melalui spar valve atau low pressure (LP) shut-off valve menuju engine LP fuel pump inlet.
Fuel pump secara fisik dipasang pada gearbox. Kebanyakan engine fuel pump memiliki dua stage, atau, di beberapa engine tertentu, ada dua separate pump. Pada LP stage meningkatkan tekanan fuel sehingga fuel dapat digunakan untuk servos. Pada stages ini, fuel disaring untuk menghilangkan kotoran yang berasal dari tangki pesawat.
Setelah stage LP, ada HP (high pressure) stage yang meningkatkan tekanan fuel di atas tekanan chamber. HP pump selalu menyediakan fuel lebih dibutuhkan engine dengan fuel control, dan fuel dikontrol untuk jumlah yang dibutuhkan engine dan mem-bypass sisanya kembali ke inlet pump.
Fuel yang dikirim dari pump umumnya digunakan untuk mendinginkan oli mesin dan integral drive generator (IDG) oil ke fuel control. Beberapa sistem fuel juga menggabungkan fuel heaters untuk mencegah kristal es terakumulasi di fuel control selama operasi dengan suhu rendah dan katup untuk mem-bypass heat exhanges tergantung pada suhu ruang.
Fuel control dipasang pada engine di gearbox aksesori, langsung ke fuel pump, atau, jika ada electrical control, untuk engine. Tujuan dari fuel control adalah untuk memberikan jumlah fuel yang diperlukan fuel nozzle waktu diminta. Tingkat di mana fuel dipasok ke nozzel menentukan percepatan atau perlambatan untuk ke engine.
Di engine terdahulu, mengendalikan fuel dengan cara hydromechanical, yang berarti bahwa itu beroperasi langsung dari tekanan dan kecepatan mekanik secara fisik masukan ke control unit.
Di pesawat terbang yang lebih baru, kontrol dari fuel metering dilakukan secara elektronik oleh perangkat komputer yang disebut dengan nama-nama seperti "EEC" atau "FADEC." EEC singkatan dari Electronic Engine Control, dan FADEC singkatan dari Full Authority Digital Engine Control. Hasil akhirnya adalah sama. Electronic controls memiliki kemampuan lebih tepatnya pengukuran fuel dan merasakan lebih banyak parameter operasi engine untuk menyesuaikan pengukuran fuel. Hal ini menyebabkan ekonomi fuel yang lebih besar dan layanan yang lebih handal. Fuel control yang jauh di dalam engine di bagian pembakaran yang tepatnya setelah kompresor. Fuel nozzle memberikan pola semprot tepatnya didefinisikan kabut bahan bakar ke combustion chamber untuk pembakaran yang cepat, kuat, dan lengkap. Hal ini paling mudah untuk memvisualisasikan pola semprotan nozzle bahan bakar sebagai mirip dengan pancuran.
1.1 Fuel Tank
Komponen Ini Memiliki Fungsi Untuk Menampung Bahan Bakar,Dalam Pesawat Umumnya Terdapat 3 Fuel Tank Yaitu 2 Main Tank (Terdapat Di Wings),Center Tank (Terdapat Pada Bagian Fuselage Pesawat),Adapun Tambahan-Tambahan Lainya Seperti Auxialary Tank,Surge Tank Dan Drop Tank Yang Seperti Pada Pesawat Hercules,Untuk Setiap Pesawat Memiliki Variasi-Variasi Yang Berbeda Baik Dalam Nama Letak Serta Maksud Tujuanya.
1.3 Booster Pump
Seperti Halnya Dengan Transfer Pump,Booster Pump Juga Memilik Fungsi Serupa Akan Tetapi Booster Pump Berfungsi Mentransfer Fuel Dengan Kapasitas 20 Psi Dari Tank Menuju Fuel Pump.Booster Pump Biasanya Berupa Impeller Dimana Agar Mendapatkan Volume Yang Lebih Besar Dari Pada Tekanan.
Pump Type Ini Terletak Di Engine Yang Terhubung Oleh Accesory Gear Box Karena Digerakan Oleh Engine Biasanya Disebut Dengan Fuel Engine Driven Pump (EDP),Yang Man Memiliki Daya Tekan Kurang Lebih 1000 Psi.Pump Ini Lah Yang Menghasilkan Fuel Yang Bertekanan Agar Fuel Saat Berada Di Combustion Chamber Berupa Kabut Sehingga Lebih Mudah Untuk Dilakukan Pembakaran.Pump Ini Sendiri Memiliki Jenis Yang Bermacam-Macam Antara Lain Gear Pum,Gear Rotor Pump Dan Piston.Dari Ketiga Tersebut Yang Paling Sering Digunakan Adalah Type Piston Karena Memiliki Daya Tekan Yang Paling Besar,Dari Type Piston Ini Sendiri Memiliki 2 Type Yaitu Constant Volume Pump Dan Variable Volume Pump.Keduanya Memiliki Perbedaan,Namun Pada Akhir-Akhir Ini Lebih Banyak Digunakan Type Variable Volume Pump Karena Apabila Terjadi Kelebihan Tekanan Angle Dari Plate Penyangga Piston Akan Berubah Untuk Menyesuaikan Besar Tekana Secara Otomatis Sehinnga Dalam Sistem Tidak Diperlukan Lagi Pressure Regulator Atau Unloading Valve.
Valve Ini Berfungsi Sebagai Pemutus Dan Penghubung Aliran Bahan Bakar Fuel Yang Akan Masuk Ke Sistem.Biasanya Digerakan Menggunakan Motor Listrik Berkapasitas 24-28 Volt DC.Apabila Ada Kerusakan Dalam Sistem Elektriknya Maka Dapat Dibuka Secara Manual,Tetapi Tidak Boleh Ditutup Manual Karena Akan Merusak Dari Sistem Mekaniknya.
Valve Ini Berfungsi Sebagai Pentransfer Fuel Apabila Dalam Suatu Kondisi Jumlah Quantity Dalam Setiap Tank Tidak Seimbang Ataupun Dalam Suatu Tank Terjadi Kegagalan Sistem Dalam Distribusi Fuel Sehingga Bisa Disuplay Dari Tank Yang Lainnya Melalui Cross Feed Valve.
Komponen Memiliki Fungsi Sebagai Pengatur Besarnya Fuelyang Akan Masuk Kedalam Combustion Chamber Yang Besarnya Disesuaikan Dengan Besar Udara Yang Masuk Yang Mana Biasanya Perbandingan Antara Fuel Dan Udara Adalah 1 : 14,7 ,Dalam Pangaturan Besarnya Udara Yang Masuk FCU Terhubung Dengan Variable Stator Vane Ataupun Dengan Inlet Guide Vane Sehingga Besarnya Fuel Yang Masuk Sesuai Dengan Udara Yang Masuk.Semakin Berkembangya Zaman FCU Berkebang Semakin Canggih Terbukti Bahwa Sistem FCU Sekarang Banyak Ditompang Dengan Sistem Computerisasi Walaupun Dengan Nama Yang Berbeda Sesuai Dengan Fabrikasinya Seperti MEC (Main Engine Control) Yang Dipakai Pada Boeing Classic,EEC (Electronic Engine Control) Yang Dipakai Pada Boeing 737 NG Dan Airbus,Tidak Hanya Itu Sistem Tersebut Juga Didukung Dengan Sistem FADEC (Full Authority Display Electronic Control),Sehinga Bagaimana Performa Engine Dapat Terkontrol Dengan Baik.
Pada Bagian Ini Adalah Bagian Yang Berfungsi Sebagai Saluran Terakhir Yang Berada Pada Ruang Pembakaran Yang Bertugas Dalam Pengkabutan Fuel,Semakin Bagus Pengkabutan Maka Semakin Sempurna Pembakaran.Ada Dua Type Fuel Nozzle Yaitu Atomizing Dan Vapourizing Dan Apabila Dilihat Dari Bentuknya Terbagi Lagi Menjadi 2 Yaitu Simplex Dan Duplex,Dua Type Ini Dipakai Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Diinginkan.
Merupakan suatu komponen yang berfungsi menyearahkan atau penyearah aliran fuel pada system agar aliran fuel tidak terbagi atau keluar dari jalur pipa dari system yang diinginkan.
Daftar Pustaka:
Bahan bakar pesawat mengalirkan fuel yang bertekanan dari tangki utama. Fuel di pressurized oleh electrically-driven boost pumps di tanki dan kemudian mengalir melalui spar valve atau low pressure (LP) shut-off valve menuju engine LP fuel pump inlet.
Fuel pump secara fisik dipasang pada gearbox. Kebanyakan engine fuel pump memiliki dua stage, atau, di beberapa engine tertentu, ada dua separate pump. Pada LP stage meningkatkan tekanan fuel sehingga fuel dapat digunakan untuk servos. Pada stages ini, fuel disaring untuk menghilangkan kotoran yang berasal dari tangki pesawat.
Setelah stage LP, ada HP (high pressure) stage yang meningkatkan tekanan fuel di atas tekanan chamber. HP pump selalu menyediakan fuel lebih dibutuhkan engine dengan fuel control, dan fuel dikontrol untuk jumlah yang dibutuhkan engine dan mem-bypass sisanya kembali ke inlet pump.
Fuel yang dikirim dari pump umumnya digunakan untuk mendinginkan oli mesin dan integral drive generator (IDG) oil ke fuel control. Beberapa sistem fuel juga menggabungkan fuel heaters untuk mencegah kristal es terakumulasi di fuel control selama operasi dengan suhu rendah dan katup untuk mem-bypass heat exhanges tergantung pada suhu ruang.
Fuel control dipasang pada engine di gearbox aksesori, langsung ke fuel pump, atau, jika ada electrical control, untuk engine. Tujuan dari fuel control adalah untuk memberikan jumlah fuel yang diperlukan fuel nozzle waktu diminta. Tingkat di mana fuel dipasok ke nozzel menentukan percepatan atau perlambatan untuk ke engine.
Gambar 1: Engine fuel system diagram
Flight crew menentukan kebutuhan power dengan memindahkan thrust lever yang terdapat di flight deck. Ketika flight crew menyesuaikan thrust lever, namun, mereka benar-benar "memberi tahu control" berapa power yang diinginkan. Fuel control merasakan apa mesin lakukan dan otomatis mengukur fuel untuk fuel nozzle dalam engine pada tingkat yang diperlukan untuk mencapai kekuatan yang diminta oleh flight crew. Sebuah pengukur aliran fuel mengukur aliran fuel yang dikirim ke engine dengan pengontrolan.Di engine terdahulu, mengendalikan fuel dengan cara hydromechanical, yang berarti bahwa itu beroperasi langsung dari tekanan dan kecepatan mekanik secara fisik masukan ke control unit.
Di pesawat terbang yang lebih baru, kontrol dari fuel metering dilakukan secara elektronik oleh perangkat komputer yang disebut dengan nama-nama seperti "EEC" atau "FADEC." EEC singkatan dari Electronic Engine Control, dan FADEC singkatan dari Full Authority Digital Engine Control. Hasil akhirnya adalah sama. Electronic controls memiliki kemampuan lebih tepatnya pengukuran fuel dan merasakan lebih banyak parameter operasi engine untuk menyesuaikan pengukuran fuel. Hal ini menyebabkan ekonomi fuel yang lebih besar dan layanan yang lebih handal. Fuel control yang jauh di dalam engine di bagian pembakaran yang tepatnya setelah kompresor. Fuel nozzle memberikan pola semprot tepatnya didefinisikan kabut bahan bakar ke combustion chamber untuk pembakaran yang cepat, kuat, dan lengkap. Hal ini paling mudah untuk memvisualisasikan pola semprotan nozzle bahan bakar sebagai mirip dengan pancuran.
1.1 Fuel Tank
Komponen Ini Memiliki Fungsi Untuk Menampung Bahan Bakar,Dalam Pesawat Umumnya Terdapat 3 Fuel Tank Yaitu 2 Main Tank (Terdapat Di Wings),Center Tank (Terdapat Pada Bagian Fuselage Pesawat),Adapun Tambahan-Tambahan Lainya Seperti Auxialary Tank,Surge Tank Dan Drop Tank Yang Seperti Pada Pesawat Hercules,Untuk Setiap Pesawat Memiliki Variasi-Variasi Yang Berbeda Baik Dalam Nama Letak Serta Maksud Tujuanya.
Gambar 2: Fuel tank
1.2 Transfer Pump
Gambar 3: Fuel transfer pump
Komponen Ini Berfungsi Sebagai Pentransfer Fuel Dari Tank Yang Satu Ke Tank Yang Lain Khususnya Dari Main Tank Ke Center Tank Untuk Pesawat Yang Memiliki Sayap Lower Wings Dan Engine Tidak Berada Di Wings,Agar Kestabilan Terjaga Maka Pump Ini Akan Mentransfer Fuel Dari Main Tank Ke Center Tank Agar Kondisi Main Tank Tetap Stabil Dengan Jumlah Fuel Yang Ditransfer Sama.Pump Ini Digerakan Menggunakan Elektrikal Motor Dengan Kapasitas 24-28 Volt DC.1.3 Booster Pump
Seperti Halnya Dengan Transfer Pump,Booster Pump Juga Memilik Fungsi Serupa Akan Tetapi Booster Pump Berfungsi Mentransfer Fuel Dengan Kapasitas 20 Psi Dari Tank Menuju Fuel Pump.Booster Pump Biasanya Berupa Impeller Dimana Agar Mendapatkan Volume Yang Lebih Besar Dari Pada Tekanan.
Gambar 4: Fuel booster pump
1.4 Fuel PumpPump Type Ini Terletak Di Engine Yang Terhubung Oleh Accesory Gear Box Karena Digerakan Oleh Engine Biasanya Disebut Dengan Fuel Engine Driven Pump (EDP),Yang Man Memiliki Daya Tekan Kurang Lebih 1000 Psi.Pump Ini Lah Yang Menghasilkan Fuel Yang Bertekanan Agar Fuel Saat Berada Di Combustion Chamber Berupa Kabut Sehingga Lebih Mudah Untuk Dilakukan Pembakaran.Pump Ini Sendiri Memiliki Jenis Yang Bermacam-Macam Antara Lain Gear Pum,Gear Rotor Pump Dan Piston.Dari Ketiga Tersebut Yang Paling Sering Digunakan Adalah Type Piston Karena Memiliki Daya Tekan Yang Paling Besar,Dari Type Piston Ini Sendiri Memiliki 2 Type Yaitu Constant Volume Pump Dan Variable Volume Pump.Keduanya Memiliki Perbedaan,Namun Pada Akhir-Akhir Ini Lebih Banyak Digunakan Type Variable Volume Pump Karena Apabila Terjadi Kelebihan Tekanan Angle Dari Plate Penyangga Piston Akan Berubah Untuk Menyesuaikan Besar Tekana Secara Otomatis Sehinnga Dalam Sistem Tidak Diperlukan Lagi Pressure Regulator Atau Unloading Valve.
Gambar 5: Fuel pump
1.5 Fuel Shut Off ValveValve Ini Berfungsi Sebagai Pemutus Dan Penghubung Aliran Bahan Bakar Fuel Yang Akan Masuk Ke Sistem.Biasanya Digerakan Menggunakan Motor Listrik Berkapasitas 24-28 Volt DC.Apabila Ada Kerusakan Dalam Sistem Elektriknya Maka Dapat Dibuka Secara Manual,Tetapi Tidak Boleh Ditutup Manual Karena Akan Merusak Dari Sistem Mekaniknya.
Gambar 6: Fuel shut-off valve
1.6 Cross feed valveValve Ini Berfungsi Sebagai Pentransfer Fuel Apabila Dalam Suatu Kondisi Jumlah Quantity Dalam Setiap Tank Tidak Seimbang Ataupun Dalam Suatu Tank Terjadi Kegagalan Sistem Dalam Distribusi Fuel Sehingga Bisa Disuplay Dari Tank Yang Lainnya Melalui Cross Feed Valve.
Gambar 7: Cross feed valve
1.7 Fuel Control Unit (FCU)Komponen Memiliki Fungsi Sebagai Pengatur Besarnya Fuelyang Akan Masuk Kedalam Combustion Chamber Yang Besarnya Disesuaikan Dengan Besar Udara Yang Masuk Yang Mana Biasanya Perbandingan Antara Fuel Dan Udara Adalah 1 : 14,7 ,Dalam Pangaturan Besarnya Udara Yang Masuk FCU Terhubung Dengan Variable Stator Vane Ataupun Dengan Inlet Guide Vane Sehingga Besarnya Fuel Yang Masuk Sesuai Dengan Udara Yang Masuk.Semakin Berkembangya Zaman FCU Berkebang Semakin Canggih Terbukti Bahwa Sistem FCU Sekarang Banyak Ditompang Dengan Sistem Computerisasi Walaupun Dengan Nama Yang Berbeda Sesuai Dengan Fabrikasinya Seperti MEC (Main Engine Control) Yang Dipakai Pada Boeing Classic,EEC (Electronic Engine Control) Yang Dipakai Pada Boeing 737 NG Dan Airbus,Tidak Hanya Itu Sistem Tersebut Juga Didukung Dengan Sistem FADEC (Full Authority Display Electronic Control),Sehinga Bagaimana Performa Engine Dapat Terkontrol Dengan Baik.
Gambar 8: Fuel control unit
1.8 Fuel NozzlePada Bagian Ini Adalah Bagian Yang Berfungsi Sebagai Saluran Terakhir Yang Berada Pada Ruang Pembakaran Yang Bertugas Dalam Pengkabutan Fuel,Semakin Bagus Pengkabutan Maka Semakin Sempurna Pembakaran.Ada Dua Type Fuel Nozzle Yaitu Atomizing Dan Vapourizing Dan Apabila Dilihat Dari Bentuknya Terbagi Lagi Menjadi 2 Yaitu Simplex Dan Duplex,Dua Type Ini Dipakai Sesuai Dengan Kebutuhan Yang Diinginkan.
Gambar 9: Fuel nozzles
1.9 Check ValveMerupakan suatu komponen yang berfungsi menyearahkan atau penyearah aliran fuel pada system agar aliran fuel tidak terbagi atau keluar dari jalur pipa dari system yang diinginkan.
Gambar 9: Check valve
Daftar Pustaka:
Komentar
Posting Komentar